Dewan Perwakilan Rakyat di Nigeria telah meminta semua platform game di negara itu untuk mulai mengumpulkan Nomor Identitas Nasional (NIN) pelanggan mereka sebelum mengizinkan mereka memasang taruhan.
Pada sesi pleno yang berlangsung pada 23 Juni, DPR mendesak Komisi Pengatur Lotere Nasional untuk memastikan bahwa semua perusahaan perjudian yang menawarkan layanan mereka di wilayah negara mengintegrasikan apa yang disebut NIN dalam praktik pengumpulan data mereka.
Resolusi tersebut mengikuti mosi yang dimulai oleh Isiaka Ibrahim selama sesi pleno tersebut pada tanggal 23 Juni. Memindahkan mosi melalui Legislatif lokal, Isiaka menunjukkan bahwa pasar perjudian negara itu dapat diperkirakan lebih dari $400 miliar dan nilainya diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari $565 miliar pada akhir tahun.
Mengenai pembatasan yang diusulkan, Isiaka berpendapat bahwa ada pembatasan usia tertentu yang saat ini diberlakukan di sektor ini, sehingga penerapan Nomor Induk Kependudukan sangat penting untuk memastikan bahwa orang di bawah batas usia tidak diizinkan. untuk mengambil bagian dalam operasi perjudian. Selain itu, ia percaya bahwa pengumpulan NIN penjudi akan membantu pihak berwenang melacak transaksi anonim yang digunakan oleh penjahat untuk melanggar undang-undang negara.
>Pengumpulan NIN Akan Membantu Melawan Pencucian Uang Melalui Transaksi Anonim, Kata Anggota Parlemen
Menurut anggota DPR yang memulai mosi tersebut, pihak berwenang dan regulator Nigeria harus tetap sadar bahwa operasi kasino dan perjudian di luar dan online adalah bisnis yang dibatasi usia, jadi operator perjudian harus menyadari usia dan identitas pelanggan mereka untuk memesan. untuk memastikan bahwa bisnis dan pelanggan aman.
Saat menyampaikan mosinya, Isiaka menjelaskan bahwa sangat penting bagi regulator untuk mengutamakan keamanan data dan integrasi NIN ke dalam pendataan pelanggan lama dan baru operator perjudian karena langkah tersebut akan memastikan keamanan data dari kedua gamer dan perusahaan perjudian. Seperti disebutkan di atas, ia juga percaya bahwa akan lebih mudah bagi otoritas yang berwenang untuk melacak transaksi anonim untuk mengungkap pelaku pencucian uang yang beroperasi tanpa terdeteksi.
Mosi untuk meningkatkan kontrol atas pasar perjudian Nigeria dirujuk ke House Committee on Governmental Affairs, yang saat ini diketuai oleh Akin Alabi – pendiri salah satu operator taruhan olahraga online utama negara itu, Nairabet.
Dua tahun lalu, ketika Federal Island Revenue Service mempertimbangkan pajak pertambahan nilai (PPN) atas kemenangan penumpang dari perjudian, Tuan Alabi mengkritik keras keputusan tersebut di Twitter, dengan mengatakan bahwa penerapan pajak semacam itu tidak benar karena mengadopsi cara seperti itu. pajak atas kemenangan pemain akan membuat mereka jauh lebih kecil dari yang diharapkan. Meskipun saham dipegang oleh Mr. Alabi di sektor ini, Komitenya saat ini mengawasi badan yang mengatur sektor perjudian negara tersebut – Komisi Regulasi Lotere Nigeria.
